Selasa, 28 April 2020
19.00 – 21.00
CARA MENDESAIN BUKU PEMBELAJARAN
Dr. PAIDI, S.Pd., M.TPd
Praktisi Pendidikan Vokasi – Ketua MKKS SMK Provinsi
Bengkulu
Pada kesempatan tersebut, Pak Paidi berbagi
pengetahuan tentang cara mendesain buku pembelajaran. Teknik dan pendekatan yang
digunakan adalah mengacu pada tokoh fenomenal bidang desain pembelajaran yaitu Prof Dr. Atwi Suparman
(mantan rektor UT) dan Dick & Carrey.
Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan
kualitas sumber daya manusia, terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai
upaya produktif dan kreatif oleh seluruh komponen bangsa, agar generasi muda
dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya (Sisdiknas).
Sekarang ini, Indonesia berada pada era
MEA dan kebetulan tengah menghadapi pandemic Covid-19. Kualitas sumber daya
manusia akan menjadi kunci utama dalam memenangi persaingan pada era MEA. Disisi lain, salah satu
solusi memperbaiki ketidakefektifan belajar yang dikarenakan faktor alam
seperti bencana alam atau peristiwa luar biasa (Pandemi Virus Covid-19), maka
perlu pelaksanaan pembelajaran secara blended learning.
Pembelajaran blended learning mengintegrasikan pembelajaran tatap muka
dengan pembelajaran online. Salah satu pengembangan blended learning adalah
BLISH (Blended Learning berbasis handphone) yang digambarkan seperti
gambar berikut.
Secara umum Proses perancangan desain
pembelajaran terdiri dari 11 langkah sebagai berikut:
- Langkah 1, mendapatkan
data dan informasi guna mendapatkan masukan dari siswa/pengguna atas
materi-materi yg dianggap sulit atau
perlu dipelajari lebih lanjut
- Langkah 2, Berdsarkan
data yg di dapat dari langkah 1 selanjutnya perlu membuat identifikasi
kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran / bahan yng akan dirancang
- Langkah 3, Berdasarkan
data langkah 2 selanjutnya memulai membuat analisis instruksional/pembelajaran
mata pelajaran yang akan dirancang
- Langkah 4, Seorang
perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan menjadi
target atau pemakai buku yg dirancang
- Langkah 5, Membuat
rumusan tujuan instruksional khusus (penggunaan istilah instruksional disini
berdasarkan sumber asli yg di karang oleh Dick & Carrey yaitu
instructional)
- Langkah 6, Melakukan
penyusunan TES
- Langkah 7, Membuat
perencanaan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan (dalam hal
ini merancang pembelajaran secara blended learning)
- Langkah 8,
Mengembangkan dan memilih bahan instruksional. Bahan pembelajaran yang
dirancang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu bahan tercetak dan bahan online.
Dalam hal perancangan bahan pembelajaran (Buku) dapat digunakan teori Rothwel
dan untuk bahan online bisa menggunakan teori hannafin)
- Langkah 9, setelah draft bahan tersedia (langkah 8) selanjutnya perlu dilakukan evaluasi formatif sbb: 1. one-to-one expert dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media, pakar Materi, pakar bahasa); 2. One-to-one learner (melibatkan 3 orang siswa yang berasark dari siswa peringkat atas, menengah dan bawah); 3. Evaluasi Small group (melibatkan sekitar 9 siswa yang berasakl dari kelompok, menengah dan bawah); 4. Field trial yaitu tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30 siswa yang berasal dari kelompokl Atas, menengah dan bawah. Setiap tahapan muai evaluasi one-to-one, evaluasi small group akan menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan setelah field trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.
- Langkah 10 melakukan
evaluasi formatif dimana setiap tahapan muai evaluasi one-to-one, evaluasi
small group akan menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan setelah
field trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.
- Langkah 11 melakukan Evaluasi
Sumatif, khusus untuk langkah ini sifatnya tidak harus dilakukan dalam proses
desain pembelajaran karena harus dilakukan oleh pihak lain.
Langkah 8 dalam gambar tersebut adalah Mengembangkan Bahan Instruksional
dalam bentuk bahan instruksional cetak dan online.
Untuk bahan
instruKsional cetak, maka diperlukan kerjasama dengan penerbit. Buku pembelajaran
yang dirancang untuk keperluan penerbit bisanya pihak penerbit sudah mempunyai
format/standar tertentu. Sehingga jika penulis ingin memasukkan buku agar bisa
diterbitkan oleh penerbit maka format yg digunakan harus mengacu kepada format
yang digunakan oleh penerbit.
Contoh bahan pembelajaran yang di
rancang dengan format Research dan versi penerbit adalah seperti berikut
Sedangkan untuk bahan instruksional
online, pengajar bisa memanfaatkan teknologi dalam bentuk aplikasi-aplikasi computer.
Aplikasi tersebut bisa dikembangkan sendiri atau mengikuti jasa penyedia
aplikasi yang ada.
Berikut contoh penampakan aplikasi yang
dibuat untuk pembelajaran online.
Desain aplikasi disesuaikan dengan
tujuan dan langkah-langkah pembelajaran. Hal tersebut menuntut kreativitas dari
pembuat aplikasi.
Jika tahapan di atas dilakukan secara
benar maka tidak akan terjadi kasus salah gambar dll sebagaimana dahulu pernah
terjadi di buku-buku yang beredar di lingkup dikbud khususnya jenjang sekolah
dasar
TANYA JAWAB
P1
Assalamualaikum..selamt sore menjelang
siang pak Paidi mau tanya :
1. Setelah
meliht dan memahmi PPT, Elearning SMK Bengkulu, saya berasumsi bahwa itu adalah
desain beljr utk program sekolh Afirmasi
dan mirip classroom kira2 tangapan bpk seperti apa?
2. Tolong
beritahu kami cara praktis mendesain pembelajaran seperti SMKN Bengkulu?
Terimakasih Mas Andi (Babel), utk pertanyaan 1, kebetulan sy
pernah merancangkan sebuah desain pembelajaran utk SMKN 1 Bkl, dimana waktu itu
pihak sekolah kesulitan untuk mencari pola pembelajaran untk siswanya yg
melaksanakan di industri sekitar 6 bulan, maka sy buatkan sebuah konsep namanya
blended learning dan alhamdulilah bisa digunakan dengan media yg dipakai siswa
dan guru kala itu adalah Handphone. Praktek pembelajarannya memang menggabngkan
antara pembelajaran di classroom dengan online [N]; 2. Untuk cara praktisnya
sepertinya bisa mas Andy ikuti alur yg ada di slide no. 7 ttg Pengembangan
Blended Learning Berbasis Handphone (BLISH)
P2
Assalamualaikum pak Paidi ... kenalkan
nama saya Rasita dari Kab Mukomuko Bengkulu tugas di SDN 16 Penarik
Pertanyaannya:
untuk langkah yg ke 9 mencari pakarnya
agak susah di daerah bagai mana mengatasinya, apa lagi kami dari SD agak
terbatas kemampuan serta personilnya.
Terima kasih
Untuk pertanyaan mbak Rasita, alhamdulilah utk pakar yg
dimaksud Prodi S2 Teknologi Pendidikan
Unib sudah banyak mbak yang bisa, dengan syarat ybs sudah mencapai kualifikasi
S3/Doktor (Pendapat Sugiyono dalam Bukunya R&D) atau juga di kampus atau
lembaga lain juga bisa selagi sudah ada bukti kepakarannya mbak.
P3
Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat Sore Pak
Dr. Paidi, Perkenalkan saya Supyanto dari Kota Bekasi, mohon penjelasan dalam
desain Instruksional itu mengenal ada tes formatif dan sumatif. Apa bedanya?
Untuk pertanyaan mas Supyanto, yang dimaksud TES Formatif
disini adalah tes yang dibuat (modelnya bisa multiple choice, Essay dll) atas
materi yang ada di bahan pembelajaran. Tes ini dibuat oleh si perancang buku
yng sebeluamnya telah melalui telaah oleh pakar dan uji validitas maupun
reabilitasnya. Sedangkan Tes Sumatif dalam konsep desain ini adalah penilaian
oleh lembaga lain (eksternal) atas kelayakan bahan yang dibuat oleh si
Perancang buku tsb.
P4
Selamat siang Pak Paidi.. kalau boleh
tau apa nama aplikasi e learning nya. Kayaknya keren banget.
Ridwan Nurhadi
software yang pernah sy untuk e-learning tersebut
menggunakan moodle, murah meriah pak karena sifatnya open source. Tapi saat ini
tidak bisa masuk lagi link tersebut karena sudah sy serahkan ke pihak SMKN 1
Kota Bengkulu. Jika mas Ridwan ingin melihat lebih jauh isinya nanti sy coba
mintakan sama pihak SMKN 1, jika sdah ada hasilnya sy sampaikan kepada om Jay
P5
Ass wr wb
Sy Bu Iez dari Lumajng
Bertanya apakah langkah2 mendesain cara
mengembangkannya sama dg model dick and Carry ya .Tanya yg kedua: ang di vmaksd
dg Research versi penerbit ini apakah
blended learning yg dimaksd Bapak
Terima kasih
Betul mbak Iez, karena sy jg menggunakan model Dick &
Carrey👍
Namun mbak Iez juga bisa mengkombinasikan dengan teori/model
lain seperti pada langkah 8 selagi sesuai dengan karakteristik bahan
pembelajarannya
heeee bukan, kalau Versi penerbit biasanya ini ada kebutuhan
tertentu yang di tetapkan oleh penerbit karena menyangkut utk keuntungan
penjualan dll
Pihak penerbit biasanya sudah punyak team editor sendiri,
seperti yang pernah sy lakukan untuk memperbaiki draft buku di Penerbit Salemba
IV - Jakarta, sehingga buku tsb bisa dicetak/diterbitkan oleh Salemba IV
P6
Assalamualaikum saya ika s. Dari
tangerang , boleh dijelaskan mengenai teori rothwel dan teori hannafin pada
langkah ke 8 dalam.mendesain pembelajaran
Tidak, blended learnin itu sebuah model pembelajaran,
sedangkan yg sy masukd Reseacrh versi penerbit ini lebih pada aturan tata cara
pengetikan seperti desain cover, isi dll yang diberlakukan oleh penerbit jika
buku tsb dicetak oleh Penerbit
Utk pertanyaan mbak Ika, Maaf sy ada salah tulis tadi Teori
Rowntre itu adalah cara-cara untuk membuat buku yg sifatnya tercetak. Dan Hannafin
itu untuk merancang bahan yang non cetak alias online. Untuk teknisnya nanti sy
kirimkan e-booknya ya
P7
Slmt siang pak Paidi,terimakasih
penjelasannya,apakah rancangan pebelajaran seoerti ini bisa untuk
sd,sedangkan guru di sd mengajar seluruh
mata pelajaran kecuali Agama dan PJOK.bagaimana tekni prnyederhanaannya?
Terimakasih, Lusia ,Curup.
Untuk mbak Lusia, pada prinsipnya Desain pembelajaran itu
bisa untuk semua mata pelajarannya, yag membedakannya terletak pada isi
pelajarannya
P8
Assalaamu'alaikum pak paidi...setelah
membaca semua materi yg berisi langkah pembuatan design pembelajaran saya masih
belum bisa membayangkan hasil akhirnya. Yg ingin says tanyakan bagaimana bentuk
hasil design pembelajarannya, apakah menjadi sebuah buku atau yg lainnya?
Bagaimana cara penerapan hasil design pembelajaran tadi ke siswa? Terima kasih.
Sri indayani Lamongan
Untuk mbak Sri, kelebihan desain pembelajaran ini adalah
akan mengasilkan buku pembelajaran yang bisa dijamin kebenaranya selagi
prosedur dikerjakan dengan benar. Kelebihan lain juga desain pembelajaran ini
akan dilengkapi dengan instrumen pendukungnya termasuk model pembelajarannya sudah ditentukan
P9
Assalamualaikum pak,,saya Noralia
Semarang.
Ijin bertanya,saya pernah melakukan
penelitian R&D untuk tesis saya dulu, saya mengambil judul pengembangan
modul pembelajaran. Dan itu saya penelitian hingga menjadi produk akhir yang
bagus bisa sampai 6 bulan, padahal hanya untuk 1 bab materi ajar karena beberapa
kali diujikan ke kelas besar shg dapat
prototipe produk yang bagus.
pertanyaan saya,,untuk pengembangan
bahan ajar seperti yang bapak laksanakan yg menghasilkan produk buku ajar untuk
1 tahun pelajaran, butuh berapa lama pak penelitiannya?
2. Apakah tiap bab materi ajar di buku
ajar yang dikembangkan harus diujikan di kelas besar atau hanya kita ambil
sampel salah satu materi ajar saja?
Terima kasih
Untuk mbak Noralia, 1. waktu yang dibutuhkan untuk 1 buku /tahun sy butuh waktu antara 6
sampai 10 bulan itupun sy sambil nyambi mbak heeee. Jika focus utk desain buku
saja 6 bulan itu insyallah sudah selesai; 2. Iya betul setiap bab harus
diujikan untuk tahap Small group dan Field trial
P10
Ass,saya Bu Dede dari SLB AB Kemala
Bhayangkari 2 gresik
Jika mengacu kepada keterangan terahir
yg ttg buku yg d rancang untuk keperluan penerbit, penerbit sdh mempunyai
format sendiri mohon arahan. Berkenaan dengan buku yg akan saya buat subjeknya
ABK. Lalu untuk uji coba seperti tahapan d atas apa memungkinkan
Untuk mbak Dede, Betul mbak, penerbit sudah mempunyai Format
tersendiri versi penerbit, si penuli tinggal mengikuti outline. Contohny sy
mendapatkan amanat dari penerbit erlangga untuk membuat buku-buku SMK dengan
outline sudah ditentukan pihak Erlangga. Mbak Dede maaf singaktan dari apa ya
ABK?
Anak Bermebutuhan Khusus
ooooo Bisa mbak, selagi bahan/materi buku masih dalam
lingkup di SLB, silahkan dicobakan menggunakan alus desain sebagaimana tersebut
pada slide 7.
P11
Assalammu'alaikum, Pak, saya Bu Budi
dari Gresik
Mau bertanya. Berapakah jumlah halaman
yang dipersyaratkan bila membuat buku ini ?
Tidak ada persyaratan minimal jumlah halamannya. Yang pasti
buku tsb sudah mencakup semua materi hasil analisis pada langkah 3 dan 5,
P12
Assalamualaikum
bapak..Saya Yudi Heriana Tantri dari Yogyakarta.
Maaf bapak
sy mengajar d klas kecil. Utk langkah 8 ttg kelas online. Bagaimana cara
melaksanakan kelas online utk anak² dg cara yg mudah dan sederhana. Karena kami
nyaknya kendalayg sering kami temui.
Mungkin
bapak py punya strategi khusus utk siswa kelas kecil dlm pembelajaran kelas
online.
Lalu
bagaimana utk melakukan tes online dlm waktu yg bersamaan agar bisa mendapatkan
hasil yg murni dari siswa
Terimakasih
bapak..
Untuk pelaksanaan pembelajaran
online yg sederhana dan mudah saat ini salah satunya bisa pakai WhatsApp karena
hampir semua orang tua /siswa sudah familier, disamping itu juga bisa pakai
aplikasi yang sudah dimiliki sekolah. Bilamana kondisi insfrastruktur sekolah
dan kemampuan orang tua memadai bisa juga menggunakan aplikasi seperti Skype,
micosoft team guna mendukung pembelajaran secara online.
Untuk pelaksanaan tes online saat
ini banyak sekali aplikasi yang gratis untuk ujian online seperti FlyExam dll.
Jika di sekolah memiliki SDM bidang IT yang bagus maka dapat juga
mengembangkan aplikasi moodle. Aplikasi ini sangat baik untuk melaksanakan
pembelajaran dan ujian online.
P13
Selamat
siang Pak Paidi.. kalau boleh tau apa nama aplikasi e learning nya. Kayaknya
keren banget.
Ridwan
Nurhadi
Aplikasinya bisa moodle versi 3 ke
atas, software ini bersifat open source dan gratis serta mempunyai fasilitas
sangat baik utk pembelajaran dan ujian online.
P14
Ass. pak
Paidi... bolehkah diberikan contoh penerapan instruksional khusus dalam
e-learning? Yulius Roma_Toraja.
Conton penerapan instruksional
dalam e-learning sbb:
P15
Mau tanya
materi hr ini
1. Semua yg
dijelaskan dan melalui ppt, bgm trik agar kita dpt dg mudah menyusun desain
pembelajaran dengan baik dan menarik sehingga dpt ditulis dlm sebuah buku?
2.
Dijelaskan bahwa ada 11 langkah dlm mendesain pembelajaran kok disitu
dituliskan ada 11 langkah scr umum yg 3 lg yg mana ya penjelasannya?
3. Apa yg
menarik dr pembelajaran blish ini sesuai dg hasil penelitian disini?
Trimakasih
1. Untuk bisa menyusun desain
pembelajaran, perlu latihan, silahkan ikuti tahapan bagan berikut
2. Langkah pengembangannya silahkan
ikuti Step 1 s.d. 10. Khusus step 11 tidak harus dilakukan karena hal ini
melibatkan pihak eksternal dan biaya yang besar.
Dan mohon maaf tadi sy ada salah
pengertian pertanyaan, adapun yg dimaksud evaluasi formatif disini adalah
evaluasi terhadap draft bahan pembelajaran yang terdiri dari:
1. Evaluasi
one-to-one kepada Expert (Pakar/Ahli) dan peserta didik/siswa
2. Evaluasi
small group terdiri dari 9 orang peserta didik/siswa yang berasal dari kelompok
atas, kelompok menengah dan kelompok bawah
3. Field
Trial yaitu uji coba luas kepada 30 orang peserta didik/siswa yang berasal dari
kelompok atas, kelompok menengah dan kelompok bawah
3. Hal menarik dari model BLISH ini
adalah:
a. Pembelajaran
memadukan antara pembelajaran tatap muka di kelas dengan pembelajaran online
yang dilengkapi dengan pedoman utk guru, dan siswa.
b. Pembelajaran
bisa berlangsung setiap saat.
c. Guru
dapat mengendalikan pembelajaran.
d. Penugasan
dapat dikirim ke web pembelajaran.
e. Ujian
dapat dilaksanakan secara online.
P16
Assalamualaikum
pak. bolehkah materi yang bapak sampaikan sekarang saya jadikan referensi
penulisan buku?
Silahkan saja, namun yang lebih
baik lagi silahkan ambil di Journal international ini:
1. International Journal of
Engineering & Technology dengan judul “Utilization Of Mobile
Phones To Apply Blended Learning At Higher Education: Computer Subject at State
Vocational High School 1 BENGKULU by Paidi & Basuki Wibawa”,
2. Humanities & social sciences
Reviews dengan judul “The Development of Blended Learning
Based On Handphone For Computers System Subject on XI Grade Of SMKN 1 Bengkulu
City by Basuki Wibawa & Paidi”.
P17
Assalamualaukum
pak paidi. Salam kenal dari Karimun. Maaf mau nanya ni pak. Dalam blended
learning ini, integrasi seperti apa yang bapak lakukan?
Rosmalinda,
kepri
Integrasi antara pembelajaran
konvensional (tatap muka di kelas) dengan pembelajaran online dengan perangkat
akses handphone. Gambarnya seperti ini
P18
Bolehkah
ikutan membuat buku buat SMK yg outline nya dr erlangga? Mhn arahan
Silahkan ikutan, tlg kirim alamat
ke email: paidi1971@gmail.com nanti sy kirimkan formatnya ya. Note usahakan
materi kejuruannya ya supaya cepat lolos seleksi utk cetak.
P19
Berarti pada
intinya desain pembelajaran it untuk membuat buku yang baik ya..? Dengan kata
lain untuk membuat buku ajar yg baik harus ada desain pembelajarany?
Dan desain
pembelajaran it bisa menjadi sebuah buku ( buku ajar)?
Iya betul Desain Pembelajaran yang kita
maksudkan disini adalah bagaimana menyiapkan proses pembelajaran sekaligus
bahan pembelajaran. (Sy lebih menyarankan menggunakan istilah bahan
pembelajaran karena bahannya itu sengaja kita siapkan dan di rancang, beda
pengertiannya dengan bahan ajar itu bahannya bisa mendapatkan darimana saja
tanpa melalui sebuah proses penyiapan yang direncanakan/dirancang. Rekan2 bisa
baca buku sumber berikut yang sangat populer.
Salam Blogger !
Ditulis oleh:
Wiji Indayati G8-135
Joss..ibu...mantab..rapi...runtut
ReplyDeleteTerima kasih bu.. dapat ide dari tulisan ibu juga
DeleteAlhamdulillah sudah sangat bagus ibu, terulah menulis hingga jadi buku
ReplyDeleteInsya Allah bu.. butuh bimbingan dari ibu untuk membukukannya. Saya tidak tahu harus mulai darimana..
DeleteAlhamdulilah... selesai resumenya. bagus buk
ReplyDelete