Sunday, May 17, 2020

Cara Mendesain Buku Pembelajaran Bersama Dr. Paidi, S.Pd, M.TPd

RESUME KELAS MENULIS ONLINE BERSAMA OM JAY

Selasa, 28 April 2020
19.00 – 21.00


CARA MENDESAIN BUKU PEMBELAJARAN
Dr. PAIDI, S.Pd., M.TPd
Praktisi Pendidikan Vokasi – Ketua MKKS SMK Provinsi Bengkulu


Pada kesempatan tersebut, Pak Paidi berbagi pengetahuan tentang cara mendesain buku pembelajaran. Teknik dan pendekatan yang digunakan adalah mengacu pada tokoh fenomenal bidang desain  pembelajaran yaitu Prof Dr. Atwi Suparman (mantan rektor UT) dan Dick & Carrey.

Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kualitas sumber daya manusia, terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya produktif dan kreatif oleh seluruh komponen bangsa, agar generasi muda dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya (Sisdiknas).

Sekarang ini, Indonesia berada pada era MEA dan kebetulan tengah menghadapi pandemic Covid-19. Kualitas sumber daya manusia akan menjadi kunci utama dalam memenangi persaingan pada era MEA. Disisi lain, salah satu solusi memperbaiki ketidakefektifan belajar yang dikarenakan faktor alam seperti bencana alam atau peristiwa luar biasa (Pandemi Virus Covid-19), maka perlu pelaksanaan pembelajaran secara blended learning.

Pembelajaran blended learning mengintegrasikan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran online. Salah satu pengembangan blended learning adalah BLISH (Blended Learning berbasis handphone) yang digambarkan seperti gambar berikut.


Secara umum Proses perancangan desain pembelajaran terdiri dari 11 langkah sebagai berikut:
  • Langkah 1, mendapatkan data dan informasi guna mendapatkan masukan dari siswa/pengguna atas materi-materi  yg dianggap sulit atau perlu dipelajari lebih lanjut
  • Langkah 2, Berdsarkan data yg di dapat dari langkah 1 selanjutnya perlu membuat identifikasi kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran / bahan yng akan dirancang
  • Langkah 3, Berdasarkan data langkah 2 selanjutnya memulai membuat analisis instruksional/pembelajaran mata pelajaran yang akan dirancang
  • Langkah 4, Seorang perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan menjadi target atau pemakai buku yg dirancang
  • Langkah 5, Membuat rumusan tujuan instruksional khusus (penggunaan istilah instruksional disini berdasarkan sumber asli yg di karang oleh Dick & Carrey yaitu instructional)
  • Langkah 6, Melakukan penyusunan TES
  • Langkah 7, Membuat perencanaan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan (dalam hal ini merancang pembelajaran secara blended learning)
  • Langkah 8, Mengembangkan dan memilih bahan instruksional. Bahan pembelajaran yang dirancang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu bahan tercetak dan bahan online. Dalam hal perancangan bahan pembelajaran (Buku) dapat digunakan teori Rothwel dan untuk bahan online bisa menggunakan teori hannafin)
  • Langkah 9, setelah draft bahan tersedia (langkah 8) selanjutnya perlu dilakukan evaluasi formatif sbb: 1. one-to-one expert dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media, pakar Materi, pakar bahasa); 2. One-to-one learner (melibatkan 3 orang siswa yang berasark dari siswa peringkat atas, menengah dan bawah); 3. Evaluasi Small group (melibatkan sekitar 9 siswa yang berasakl dari kelompok, menengah dan bawah); 4. Field trial yaitu tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30 siswa  yang berasal dari kelompokl Atas, menengah dan bawah. Setiap tahapan muai evaluasi one-to-one, evaluasi small group akan menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan setelah field trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.
  • Langkah 10 melakukan evaluasi formatif dimana setiap tahapan muai evaluasi one-to-one, evaluasi small group akan menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan setelah field trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.
  • Langkah 11 melakukan Evaluasi Sumatif, khusus untuk langkah ini sifatnya tidak harus dilakukan dalam proses desain pembelajaran karena harus dilakukan oleh pihak lain.

Langkah 8 dalam gambar tersebut adalah Mengembangkan Bahan Instruksional dalam bentuk bahan instruksional cetak dan online.

Untuk bahan instruKsional cetak, maka diperlukan kerjasama dengan penerbit. Buku pembelajaran yang dirancang untuk keperluan penerbit bisanya pihak penerbit sudah mempunyai format/standar tertentu. Sehingga jika penulis ingin memasukkan buku agar bisa diterbitkan oleh penerbit maka format yg digunakan harus mengacu kepada format yang digunakan oleh penerbit.
Contoh bahan pembelajaran yang di rancang dengan format Research dan versi penerbit adalah seperti berikut


Sedangkan untuk bahan instruksional online, pengajar bisa memanfaatkan teknologi dalam bentuk aplikasi-aplikasi computer. Aplikasi tersebut bisa dikembangkan sendiri atau mengikuti jasa penyedia aplikasi yang ada.
Berikut contoh penampakan aplikasi yang dibuat untuk pembelajaran online.


Desain aplikasi disesuaikan dengan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran. Hal tersebut menuntut kreativitas dari pembuat aplikasi.

Jika tahapan di atas dilakukan secara benar maka tidak akan terjadi kasus salah gambar dll sebagaimana dahulu pernah terjadi di buku-buku yang beredar di lingkup dikbud khususnya jenjang sekolah dasar


TANYA JAWAB
P1
Assalamualaikum..selamt sore menjelang siang pak Paidi mau tanya :
1.      Setelah meliht dan memahmi PPT, Elearning SMK Bengkulu, saya berasumsi bahwa itu adalah desain beljr utk program sekolh Afirmasi  dan mirip classroom kira2 tangapan bpk seperti apa?
2.      Tolong beritahu kami cara praktis mendesain pembelajaran seperti SMKN Bengkulu?
Terimakasih Mas Andi (Babel), utk pertanyaan 1, kebetulan sy pernah merancangkan sebuah desain pembelajaran utk SMKN 1 Bkl, dimana waktu itu pihak sekolah kesulitan untuk mencari pola pembelajaran untk siswanya yg melaksanakan di industri sekitar 6 bulan, maka sy buatkan sebuah konsep namanya blended learning dan alhamdulilah bisa digunakan dengan media yg dipakai siswa dan guru kala itu adalah Handphone. Praktek pembelajarannya memang menggabngkan antara pembelajaran di classroom dengan online [N]; 2. Untuk cara praktisnya sepertinya bisa mas Andy ikuti alur yg ada di slide no. 7 ttg Pengembangan Blended Learning Berbasis Handphone (BLISH)

P2
Assalamualaikum pak Paidi ... kenalkan nama saya Rasita dari Kab Mukomuko Bengkulu tugas di SDN 16 Penarik

Pertanyaannya:
untuk langkah yg ke 9 mencari pakarnya agak susah di daerah bagai mana mengatasinya, apa lagi kami dari SD agak terbatas kemampuan serta personilnya.
Terima kasih
Untuk pertanyaan mbak Rasita, alhamdulilah utk pakar yg dimaksud  Prodi S2 Teknologi Pendidikan Unib sudah banyak mbak yang bisa, dengan syarat ybs sudah mencapai kualifikasi S3/Doktor (Pendapat Sugiyono dalam Bukunya R&D) atau juga di kampus atau lembaga lain juga bisa selagi sudah ada bukti kepakarannya mbak.

P3
Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat Sore Pak Dr. Paidi, Perkenalkan saya Supyanto dari Kota Bekasi, mohon penjelasan dalam desain Instruksional itu mengenal ada tes formatif dan sumatif. Apa bedanya?
Untuk pertanyaan mas Supyanto, yang dimaksud TES Formatif disini adalah tes yang dibuat (modelnya bisa multiple choice, Essay dll) atas materi yang ada di bahan pembelajaran. Tes ini dibuat oleh si perancang buku yng sebeluamnya telah melalui telaah oleh pakar dan uji validitas maupun reabilitasnya. Sedangkan Tes Sumatif dalam konsep desain ini adalah penilaian oleh lembaga lain (eksternal) atas kelayakan bahan yang dibuat oleh si Perancang buku tsb.

P4
Selamat siang Pak Paidi.. kalau boleh tau apa nama aplikasi e learning nya. Kayaknya keren banget.
Ridwan Nurhadi
software yang pernah sy untuk e-learning tersebut menggunakan moodle, murah meriah pak karena sifatnya open source. Tapi saat ini tidak bisa masuk lagi link tersebut karena sudah sy serahkan ke pihak SMKN 1 Kota Bengkulu. Jika mas Ridwan ingin melihat lebih jauh isinya nanti sy coba mintakan sama pihak SMKN 1, jika sdah ada hasilnya sy sampaikan kepada om Jay

P5
Ass wr wb
Sy Bu Iez dari Lumajng
Bertanya apakah langkah2 mendesain cara mengembangkannya sama dg model dick and Carry ya .Tanya yg kedua: ang di vmaksd dg Research versi penerbit  ini apakah blended learning yg dimaksd Bapak
Terima kasih

Betul mbak Iez, karena sy jg menggunakan model Dick & Carrey👍
Namun mbak Iez juga bisa mengkombinasikan dengan teori/model lain seperti pada langkah 8 selagi sesuai dengan karakteristik bahan pembelajarannya
heeee bukan, kalau Versi penerbit biasanya ini ada kebutuhan tertentu yang di tetapkan oleh penerbit karena menyangkut utk keuntungan penjualan dll
Pihak penerbit biasanya sudah punyak team editor sendiri, seperti yang pernah sy lakukan untuk memperbaiki draft buku di Penerbit Salemba IV - Jakarta, sehingga buku tsb bisa dicetak/diterbitkan oleh Salemba IV

P6
Assalamualaikum saya ika s. Dari tangerang , boleh dijelaskan mengenai teori rothwel dan teori hannafin pada langkah ke 8 dalam.mendesain pembelajaran
Tidak, blended learnin itu sebuah model pembelajaran, sedangkan yg sy masukd Reseacrh versi penerbit ini lebih pada aturan tata cara pengetikan seperti desain cover, isi dll yang diberlakukan oleh penerbit jika buku tsb dicetak oleh Penerbit
Utk pertanyaan mbak Ika, Maaf sy ada salah tulis tadi Teori Rowntre itu adalah cara-cara untuk membuat buku yg sifatnya tercetak. Dan Hannafin itu untuk merancang bahan yang non cetak alias online. Untuk teknisnya nanti sy kirimkan e-booknya ya

P7
Slmt siang pak Paidi,terimakasih penjelasannya,apakah rancangan pebelajaran seoerti ini bisa untuk sd,sedangkan  guru di sd mengajar seluruh mata pelajaran kecuali Agama dan PJOK.bagaimana tekni prnyederhanaannya?
Terimakasih, Lusia ,Curup.
Untuk mbak Lusia, pada prinsipnya Desain pembelajaran itu bisa untuk semua mata pelajarannya, yag membedakannya terletak pada isi pelajarannya

P8
Assalaamu'alaikum pak paidi...setelah membaca semua materi yg berisi langkah pembuatan design pembelajaran saya masih belum bisa membayangkan hasil akhirnya. Yg ingin says tanyakan bagaimana bentuk hasil design pembelajarannya, apakah menjadi sebuah buku atau yg lainnya? Bagaimana cara penerapan hasil design pembelajaran tadi ke siswa? Terima kasih. Sri indayani Lamongan
Untuk mbak Sri, kelebihan desain pembelajaran ini adalah akan mengasilkan buku pembelajaran yang bisa dijamin kebenaranya selagi prosedur dikerjakan dengan benar. Kelebihan lain juga desain pembelajaran ini akan dilengkapi dengan instrumen pendukungnya termasuk  model pembelajarannya sudah ditentukan

P9
Assalamualaikum pak,,saya Noralia Semarang.
Ijin bertanya,saya pernah melakukan penelitian R&D untuk tesis saya dulu, saya mengambil judul pengembangan modul pembelajaran. Dan itu saya penelitian hingga menjadi produk akhir yang bagus bisa sampai 6 bulan, padahal hanya untuk 1 bab materi ajar karena beberapa kali  diujikan ke kelas besar shg dapat prototipe produk yang bagus.
pertanyaan saya,,untuk pengembangan bahan ajar seperti yang bapak laksanakan yg menghasilkan produk buku ajar untuk 1 tahun pelajaran, butuh berapa lama pak penelitiannya?
2. Apakah tiap bab materi ajar di buku ajar yang dikembangkan harus diujikan di kelas besar atau hanya kita ambil sampel salah satu materi ajar saja?
Terima kasih
Untuk mbak Noralia, 1. waktu yang dibutuhkan  untuk 1 buku /tahun sy butuh waktu antara 6 sampai 10 bulan itupun sy sambil nyambi mbak heeee. Jika focus utk desain buku saja 6 bulan itu insyallah sudah selesai; 2. Iya betul setiap bab harus diujikan untuk tahap Small group dan Field trial

P10
Ass,saya Bu Dede dari SLB AB Kemala Bhayangkari 2 gresik
Jika mengacu kepada keterangan terahir yg ttg buku yg d rancang untuk keperluan penerbit, penerbit sdh mempunyai format sendiri mohon arahan. Berkenaan dengan buku yg akan saya buat subjeknya ABK. Lalu untuk uji coba seperti tahapan d atas apa memungkinkan
Untuk mbak Dede, Betul mbak, penerbit sudah mempunyai Format tersendiri versi penerbit, si penuli tinggal mengikuti outline. Contohny sy mendapatkan amanat dari penerbit erlangga untuk membuat buku-buku SMK dengan outline sudah ditentukan pihak Erlangga. Mbak Dede maaf singaktan dari apa ya ABK?
Anak Bermebutuhan Khusus
ooooo Bisa mbak, selagi bahan/materi buku masih dalam lingkup di SLB, silahkan dicobakan menggunakan alus desain sebagaimana tersebut pada slide 7.

P11
Assalammu'alaikum, Pak, saya Bu Budi dari Gresik
Mau bertanya. Berapakah jumlah halaman yang dipersyaratkan bila membuat buku ini ?
Tidak ada persyaratan minimal jumlah halamannya. Yang pasti buku tsb sudah mencakup semua materi hasil analisis pada langkah 3 dan 5,

 P12
Assalamualaikum bapak..Saya Yudi Heriana Tantri dari Yogyakarta.
Maaf bapak sy mengajar d klas kecil. Utk langkah 8 ttg kelas online. Bagaimana cara melaksanakan kelas online utk anak² dg cara yg mudah dan sederhana. Karena kami nyaknya kendalayg sering kami temui.
Mungkin bapak py punya strategi khusus utk siswa kelas kecil dlm pembelajaran kelas online.
Lalu bagaimana utk melakukan tes online dlm waktu yg bersamaan agar bisa mendapatkan hasil yg murni dari siswa
Terimakasih bapak..
Untuk pelaksanaan pembelajaran online yg sederhana dan mudah saat ini salah satunya bisa pakai WhatsApp karena hampir semua orang tua /siswa sudah familier, disamping itu juga bisa pakai aplikasi yang sudah dimiliki sekolah. Bilamana kondisi insfrastruktur sekolah dan kemampuan orang tua memadai bisa juga menggunakan aplikasi seperti Skype, micosoft team guna mendukung pembelajaran secara online.
Untuk pelaksanaan tes online saat ini banyak sekali aplikasi yang gratis untuk ujian online seperti FlyExam dll. Jika di sekolah memiliki SDM bidang IT yang bagus maka dapat juga mengembangkan aplikasi moodle. Aplikasi ini sangat baik untuk melaksanakan pembelajaran dan ujian online.

P13
Selamat siang Pak Paidi.. kalau boleh tau apa nama aplikasi e learning nya. Kayaknya keren banget.
Ridwan Nurhadi
Aplikasinya bisa moodle versi 3 ke atas, software ini bersifat open source dan gratis serta mempunyai fasilitas sangat baik utk pembelajaran dan ujian online.

P14
Ass. pak Paidi... bolehkah diberikan contoh penerapan instruksional khusus dalam e-learning? Yulius Roma_Toraja.
Conton penerapan instruksional dalam e-learning sbb:


P15
Mau tanya materi hr ini
1. Semua yg dijelaskan dan melalui ppt, bgm trik agar kita dpt dg mudah menyusun desain pembelajaran dengan baik dan menarik sehingga dpt ditulis dlm sebuah buku?
2. Dijelaskan bahwa ada 11 langkah dlm mendesain pembelajaran kok disitu dituliskan ada 11 langkah scr umum yg 3 lg yg mana ya penjelasannya?
3. Apa yg menarik dr pembelajaran blish ini sesuai dg hasil penelitian disini?
Trimakasih
1. Untuk bisa menyusun desain pembelajaran, perlu latihan, silahkan ikuti tahapan bagan berikut
2. Langkah pengembangannya silahkan ikuti Step 1 s.d. 10. Khusus step 11 tidak harus dilakukan karena hal ini melibatkan pihak eksternal dan biaya yang besar.
Dan mohon maaf tadi sy ada salah pengertian pertanyaan, adapun yg dimaksud evaluasi formatif disini adalah evaluasi terhadap draft bahan pembelajaran yang terdiri dari:
1.      Evaluasi one-to-one kepada Expert (Pakar/Ahli) dan peserta didik/siswa
2.      Evaluasi small group terdiri dari 9 orang peserta didik/siswa yang berasal dari kelompok atas, kelompok menengah dan kelompok bawah
3.      Field Trial yaitu uji coba luas kepada 30 orang peserta didik/siswa yang berasal dari kelompok atas, kelompok menengah dan kelompok bawah

3. Hal menarik dari model BLISH ini adalah:
a.      Pembelajaran memadukan antara pembelajaran tatap muka di kelas dengan pembelajaran online yang dilengkapi dengan pedoman utk guru, dan siswa.
b.      Pembelajaran bisa berlangsung setiap saat.
c.       Guru dapat mengendalikan pembelajaran.
d.      Penugasan dapat dikirim ke web pembelajaran.
e.       Ujian dapat dilaksanakan secara online.

P16
Assalamualaikum pak. bolehkah materi yang bapak sampaikan sekarang saya jadikan referensi penulisan buku?
Silahkan saja, namun yang lebih baik lagi silahkan ambil di Journal international ini:
1. International Journal of Engineering & Technology dengan judul “Utilization Of Mobile Phones To Apply Blended Learning At Higher Education: Computer Subject at State Vocational High School 1 BENGKULU by Paidi & Basuki Wibawa”,


2. Humanities & social sciences Reviews dengan judul “The Development of Blended Learning Based On Handphone For Computers System Subject on XI Grade Of SMKN 1 Bengkulu City by Basuki Wibawa & Paidi”.

P17
Assalamualaukum pak paidi. Salam kenal dari Karimun. Maaf mau nanya ni pak. Dalam blended learning ini, integrasi seperti apa yang bapak lakukan?
Rosmalinda, kepri
Integrasi antara pembelajaran konvensional (tatap muka di kelas) dengan pembelajaran online dengan perangkat akses handphone. Gambarnya seperti ini


P18
Bolehkah ikutan membuat buku buat SMK yg outline nya dr erlangga? Mhn arahan
Silahkan ikutan, tlg kirim alamat ke email: paidi1971@gmail.com nanti sy kirimkan formatnya ya. Note usahakan materi kejuruannya ya supaya cepat lolos seleksi utk cetak.

P19
Berarti pada intinya desain pembelajaran it untuk membuat buku yang baik ya..? Dengan kata lain untuk membuat buku ajar yg baik harus ada desain pembelajarany?
Dan desain pembelajaran it bisa menjadi sebuah buku ( buku ajar)?
Iya betul Desain Pembelajaran yang kita maksudkan disini adalah bagaimana menyiapkan proses pembelajaran sekaligus bahan pembelajaran. (Sy lebih menyarankan menggunakan istilah bahan pembelajaran karena bahannya itu sengaja kita siapkan dan di rancang, beda pengertiannya dengan bahan ajar itu bahannya bisa mendapatkan darimana saja tanpa melalui sebuah proses penyiapan yang direncanakan/dirancang. Rekan2 bisa baca buku sumber berikut yang sangat populer.


Salam Blogger !


Ditulis oleh:
Wiji Indayati G8-135

5 comments:

  1. Replies
    1. Terima kasih bu.. dapat ide dari tulisan ibu juga

      Delete
  2. Alhamdulillah sudah sangat bagus ibu, terulah menulis hingga jadi buku

    ReplyDelete
    Replies
    1. Insya Allah bu.. butuh bimbingan dari ibu untuk membukukannya. Saya tidak tahu harus mulai darimana..

      Delete
  3. Alhamdulilah... selesai resumenya. bagus buk

    ReplyDelete

PROGRAM BUDIDAYA JAHE MERAH MEDIA CHOCOPEAT

  PROGRAM BUDIDAYA JAHE MERAH MEDIA CHOCOPEAT Oleh: Wiji Indayati –SMP Negeri 3 Sumbermanjing Wetan CGP Angkatan 2 Kabupaten Malang   ...