GURU PENGGERAK MASA DEPAN
SEBAGAI IMPLEMENTASI
NILAI DAN PERAN GP
Oleh:
Wiji Indayati - SMPN 3 Sumbermanjing Wetan
CGP Angkatan 2 Kabupaten Malang
A. Nilai-Nilai Guru Penggerak
Nilai adalah perwujudan
keyakinan sebagai standar yang mengarahkan perbuatan dan standar pengambilan
keputusan terhadap objek atau situasi yang sifatnya sangat spesifik. Standar ini
kemudian bagi seseorang akan dijadikan sebagai patokan dalam mengambil sudut
pandang dalam suatu masalah dan sebagai
bahan evaluasi dalam membuat keputusan. Lebih lanjut lagi, nilai berfungsi
sebagai motivasi dalam mengarahkan tingkah laku individu dalam kehidupan
sehari-hari.
Dalam menjalankan tugasnya,
Guru Penggerak juga harus memiliki nilai yang menjadi pedoman berperilaku seorang Guru Penggerak. Ada
5 nilai dari Guru Penggerak adalah: 1) Mandiri,
2) Reflektif, 3) Kolaboratif, 4) Inovatif, serta 5) Berpihak pada Murid. Kelima
ini saling mendukung satu dengan lainnya, dan tentunya diharapkan menjadi dasar
sudut pandang dan perbuatan seorang Guru Penggerak.
Dengan memiliki nilai mandiri,
seorang Guru Penggerak mampu senantiasa
mendorong dirinya sendiri untuk melakukan aksi serta mengambil tanggung jawab
atas segala hal yang terjadi pada dirinya. Guru Penggerak yang mandiri, berarti
guru tersebut mampu memunculkan motivasi dalam dirinya sendiri untuk membuat
perubahan baik untuk lingkungan sekitarnya ataupun pada dirinya sendiri. Sebagai
upaya membentuk nilai kemandirian, seorang GP dapat melakukan hal-hal sebagai
berikut: 1) menentukan tujuan perubahan yang ingin dicapai dan dampak dari
pencapaian tujuan tersebut, 2) merayakan keberhasilan dalam setiap pencapaian.
Guru
Penggerak yang memiliki nilai reflektif mau membuka diri terhadap pengalaman
yang baru dilaluinya, lalu melakukan evaluasi terhadap apa saja hal yang sudah
baik, serta apa yang perlu dikembangkan selanjutnya melakukan aksi perbaikan yang bisa dilakukan.
Mereka juga senantiasa terbuka untuk meminta dan menerima umpan balik dari
orang-orang di sekelilingnya. Contoh perilaku reflektif seorang GP adalah
membuka diri terhadap pengalaman yang baru dilaluinya, lalu melakukan evaluasi
terhadap apa saja hal yang sudah baik, serta apa yang perlu dikembangkan.
Guru
Penggerak yang Kolaboratif mampu senantiasa membangun hubungan kerja yang
positif terhadap seluruh pihak dalam mencapai tujuan pembelajaran. Contoh perilaku kolaboratif seorang Guru Penggerak: bekerja sama, berkomunikasi, memahami peran masing-masing pihak dalam suatu
situasi tertentu, termasuk memberikan feedback pada pihak lain.
Guru Penggerak yang
inovatif mampu senantiasa memunculkan gagasan-gagasan baru dan tepat guna
terkait situasi tertentu ataupun permasalahan tertentu. Contoh perilaku
inovatif seorang GP adalah menggunakan nilai
reflektifnya dalam mengevaluasi sebuah proses atau masalah, dan mencari
gagasan-gagasan lainnya untuk menyelesaikan masalah.
Guru Penggerak yang berpihak pada murid selalu bergerak
dengan mengutamakan kepentingan perkembangan murid sebagai acuan utama. Contoh
perilaku GP yang berpihak pada murid adalah memenuhi kebutuhan belajar murid
dan selalu mengupayakan pembelajaran yang lebih baik bagi murid.
B. Peran Guru Penggerak
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran
berarti seorang Guru Penggerak menjadi seorang pemimpin yang menitikberatkan
pada komponen yang terkait erat dengan pembelajaran, seperti kurikulum, proses
belajar mengajar, asesmen, engembangan guru serta komunitas sekolah, dll. Seorang
Guru Penggerak diharapkan mampu berperan sebagai pemimpin yang berorientasi
pada murid, dengan memperhatikan segenap aspek pembelajaran yang mendukung tumbuh-kembang
murid.
Berperan dalam menggerakkan
komunitas praktis, seorang Guru Penggerak hendaknya berpartisipasi aktif dalam membuat
komunitas belajar untuk para rekan guru baik di sekolah maupun wilayahnya.
Banyaknya praktik baik yang bisa dibagikan dalam komunitas tersebut bisa
menjadi bahan pembelajaran untuk para guru sejawat dan tentunya untuk Guru
Penggerak tersebut juga.
Menjadi coach dan mentor bagi rekan guru
lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah, seorang Guru Penggerak juga
harus mampu mendeteksi aspek-aspek yang bisa ditingkatkan dari rekan
sejawatnya. Seorang Guru Penggerak diharapkan juga mampu merefleksikan hasil pengalamannya
sendiri serta guru lain untuk dijadikan poin peningkatan untuk pembelajaran.
Tidak lupa juga sebagai seorang coach, Guru Penggerak diharapkan juga bisa
memantau perkembangan dari rekan guru lain tersebut.
Dalam
menjalankan peran untuk mendorong kolaborasi antar guru, seorang Guru Penggerak
diharapkan mampu memetakan para pemangku kepentingan di sekolah (serta luar
sekolah), serta membuka ruang diskusi antar para pemangku kepentingan tersebut.
Dengan ruang diskusi, diharapkan terjalin kolaborasi dari semua pemangku kepentingan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Didalam proses
pembelajaran, Guru Penggerak berperan dalam mewujudkan kepemimpinan murid. GP membantu
para murid untuk mandiri dalam belajar, mampu memunculkan motivasi murid untuk
belajar, juga mendidik karakter murid di sekolah.
C.
Nilai dan Peran GP dengan Filosofi KHD
Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa tujuan dari pendidikan adalah menuntun
segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota
masyarakat.
Seiring dengan tujuan
pendidikan menurut KHD, kebijakan pendidikan Indonesia saat ini memiliki tema besar
yaitu Merdeka Belajar. Dalam menjalankan tugasnya dalam menuntun siswa, pendidik hendaknya memenuhi rambu-rambu Merdeka
Belajar. Anak perlu diberi kebebasan dalam belajar serta berfikir. Pendidik menuntun
anak agar tidak kehilangan arah serta membahayakan dirinya. Semangat Merdeka
Belajar yang sedang dicanangkan ini juga memperkuat tujuan Pendidikan Nasional.
Semangat Merdeka Belajar
dan Pendidikan Nasional memunculkan sebuah pedoman dalam pendidikan di
Indonesia. Pedoman tersebut adalah Profil Pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila
memiliki profil yang terbangun yakni: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang
Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebhinnekaan
global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif.
Guru Penggerak yang
memiliki nilai-nilai GP dan menjalankan peran seperti yang telah dipaparkan
diatas akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam mewujudkan Profil
Pelajar Pancasila.
D.
Guru Penggerak
Masa Depan
Sebagai Calon Guru
Penggerak, saya bercita-cita memiliki profil Guru Penggerak Masa Depan. Seperti
tokoh Doraemon, si kucing dari masa depan. Saya berkeinginan menjadi sahabat
bagi semua peserta didik yang siap menjadi pelindung, pendamping, pemandu,
problem solver dan motivator untuk meraih kesuksesan mereka.
Guru Penggerak Masa Depan
memiliki kelebihan seperti kantong ajaib, kalung lonceng, tangan vacuum, dan
kaki datar. Dengan kantong ajaib yang saya miliki, saya memiliki dan menguasai
teknologi-teknologi kekinian. Semua teknologi ini akan siap dikeluarkan
sewaktu-waktu dibutuhkan sebagai alat, media dan sumber belajar untuk
memudahkan peserta didik dalam belajar. Dengan kalung lonceng, saya memiliki
kemampuan untuk mengumpulkan dan menggerakkan semua sumberdaya beserta pemangku
kepentingan. Dengan tangan bervakum, saya akan mampu menarik semua orang
disekitar saya untuk bersama-sama melangkah bersama menuju satu tujuan. Dan dengan
kaki yang datar, saya akan mampu melangkah secara lembut dalam menapaki
jalan-jalan dan tahapan-tahapan proses yang akan dilalui menuju titik tujuan.
E.
Pihak-Pihak
Terkait dalam Mewujudkan GP Masa Depan
Dalam mencapai tujuan,
tentu saya tidak bisa berjalan sendiri. Saya membutuhkan kerjasama dari banyak
pihak yang akan membantu saya.
Pihak yang akan membantu
saya dalam menjalankan peran sebagai GP Masa Depan adalah kepala sekolah, rekan
sejawat, peserta didik, orangtua, dan pimpinan/ketua dari lembaga terkait. Kepala
sekolah akan banyak membantu saya dalam membuka kesempatan untuk mengimplementasikan
segala rencana yang telah disusun dan juga pendanaan terkait kegiatan
disekolah. Rekan sejawat akan berperan dalam membantu pelaksanaan kegiatan agar
berjalan lancar, efektif dan efisien. Peserta didik sebagai sasaran
pembelajaran akan berperan dalam membantu kelancaran kegiatan dan ketercapaian kegiatan.
Orang tua akan banyak berperan dalam memberi dukungan pembiayaan. Sedangkan pimpinan/ketua
dari lembaga terkait akan memberi peluang dalam kerjasama.
Dengan peran dari pihak-pihakterkait, maka tujuan Guru Penggerak akan terwujud.