Resume Kelas Menulis Online Bersama Om Jay
Jum’at, 16 April 2020
19.00 – 21.00
MENGAJAR GAYA MOTIVATOR
Bersama : Aris Ahmad Jaya, DVM,
MM
Mr. Sugesti Indonesia
Kuliah malam ini sangat berbeda dengan kuliah-kuliah
sebelumnya. Secara teknis, Pak Aris memberikan voicemail pada group, sehingga
peserta bisa menikmati suara beliau secara langsung. Suara-suara beliau
diberikan untuk menjelaskan gambar-gambar yang juga dishare di group.
Pada sesi pembukaan, Pak aris menyinggung tentang istilah
GURU BETULAN dan GURU KEBETULAN. Istilah yang sering didengar, namun kadang
lupa untuk dipahami.
Pak Aris menjelaskan bahwa Guru Betulan adalah guru
yang memang dari awal ingin mendidik, ingin mengajar, ingin menjadi guru. Guru
inilah yang diidamkan oleh peserta didik karena memiliki energi untuk mengajar,
bertemu dg siswa, dan menularkan ilmunya.
Guru Kekebetulan ada karena ada
lowongan , atau ketika lulus sambil menunggu pekerjaan maka mengisi peluang
menjadi guru. Atau juga karena kebetulan ada yayasan orang tua yang butuh guru
sehingga harus melanjutkan impian ortu menjadi guru disana. Atau juga kebetulan
ada teman yang mengajak daripada menganggur. Salah jika kebetulannya terus
menerus.
Tapi ditengah perjalanan, guru
kebetulan bisa menjadi betulan jika menyadari akan tanggung jawab menjadi guru.
Selanjutnya Pak Aris memotivasi
semua peserta untuk selalu Menjadi guru yang dirindukan, guru yang
mnginspirasi, guru yang menyenangkan apapun yang disampaikan.
Pada gambar selanjutnya, Pak Aris
membedakan jenis guru dari KINERJAnya. Ada 3 jenis guru: guru nyasar, guru bayar, dan guru sadar.
- Nyasar: guru yang tidak punya tujuan dan arah. Guru seperti ini akan dibenci peserta didik karena tdk bertarget dan berenergi sehingga peserta didik menjadi jenuh dan menjadi korban
- Bayar: guru ini memiliki energy jika terkait dengan finansial. Semangat dan tidaknya muncul karena finansial yang akan didapatkan. Dari guru ini, peserta didik tidak mendapat figure inspiratif.
- Sadar: guru ini mampu menjadikan peserta didik sadar dan mencintai pelajaran juga keilmuan. Kegiatan pembelajaran menjadi menyenanngkan, mempelajari keilmuan menjadi mengasyikkan. Kehadiran guru ini diharapkan kepergian dirindukan. Guru ini menyadari bahwa profesi guru adalah mulia. Guru ini menjadi konektor kebaikan dan keilmuan yg layak dicintai. Suatu hari ketika meninggal menyadari bahwa ilmu adalah ladang jariyah
Dalam materi Mengajar Gaya Motivator guru belajar bagaimana menjadi guru sadar bahwa
kedatangannya menyenangkan kepergian dirindukan.
Peran guru:
- Mengajar
- Mendidik
- Menginspirasi
- Menggerakkan
Namun kebanyakan guru masih berfokus
pada peran mengajar, memindahkan kurikulum kepada siswa. Hati-hati ketika peran
guru digeser oleh IT. Ketika memsuki level mendidik, maka guru menjadi teladan
idola dan contoh. Guru memasukkan nilai norma baik yg bisa dijalankan peserta
didik dalam keseharian. Dalam peran menginspirasi, guru adalah inspirator dan
motivator, bagian dari sejarah peserta didik dalam hidupnya. Guru menjadi sumber
inspirasi dan penggerak peserta didik untuk menuju kebaikan hidupnya.
5 langkah yang bisa dipraktekkan
utk gaya motivator:
- Jadilah guru yang menarik dan menyenangkan.
Bagaimana
menarik, dimulai dari apa yg terlihat. Bagaimana menyenangkan, dimulai dari
rasa.
3 langkah menjadi
guru menarik:
- persiapkan dengan latihan bagaimana menjadi peribadi yang menarik dari sisi penampilan dan perilaku.
- Mampu menunjukkan bahwa layak untuk dijinkan untuk diperhatikan dan didengarkan.
- Pribadi yang layak diperhatikan dan didengarkan.
Untuk menjadi
menarik dan menyenangkan, guru perlu menngetahui tentang:
-
Pintu 1 pintu mengijinkan, siswa senang nyaman.
-
Pintu 2 pintu tidak diijinkan (tertutup) siswa
menolak.
Cara membuka
pintu-pintu tersebut adalah
1)
sebelum peserta didik menerima pelajaran maka
harus menerima guru terlebih dahulu. Agar diijinkan maka guru harus menjadi
menyenangkan, guru memahami bahwa peserta didik adalah orang yangg berbeda
dengan guru. Guru harus mampu mengerti peserta didik, menghargai, dan melayani
mereka. Sesuatu yang menarik lebih bisa diterima oleh peserta didik.
2)
pastikan suasana hati senang, Senyum 225. Salam
yang berbeda, semoga anak yang menjawab salam saya cerdas otaknya. Semoga yang
menjawab salam saya menjadi peringkat satu, dll.
3)
berikan simulasi2 sederhana sebelum pelajaran
dimulai. Tepuk2 tebak2an game menyanyi
sehingga hormone kebahagiaan (endrogen) meningkat dan peserta didik memberi perhatian pada guru. https://instagram.com/arisahmadjaya?igshid=1650ec282tqqb
4)
tempa besi ketika panas. Apresiasi prosesnya
tidak menunggu kenaikan kelas. Apresiasi secara personal atau klasikan. Mudah
mengapresiasi maka akan mudah diterima. Untuk ketua panitia, “Kamu calon leader
masa depan. Suatu saat nanti kamu akan menjadi pemimpin yang sukses”. Dikelas,
“Saya suka dengan kelas yg kompak ini, saya bangga menjadi guru kalian”.
2. Temukan titik lebihnya peserta didik, dan motivasi mereka melalui titik lebih itu.
Temukan nilai unggul dan masuklah melalui nilai unggul tersebut.
Guru memberi
kesempatan peserta didik untuk unggul pada keunggulan mereka sendiri-sendiri. Peserta
didik akan minder ketika diberikan momentum pada nilai kurangnya.
3 langkah
menemukan nilai lebih:
1)
Mampu memberikan kesempatan/momentum hebat kepada
siswa sesuai keunggulanya. Tujuannya memberikan kepercayaan, rasa bermakna dan
bernilai
2)
Libatkan siswa menjadi pemain bukan penonton,
menjadi bagian sejarah.
3)
Berikan label positif pada siswa, secara umum atau
individu.
Di akhir sesi, Pak Aris memberi
kesempatan kepada peserta untuk bertanya. Berikut ringkasan pertanyaan dan
jawaban yang diberikan.
- Semua guru berpotensi untuk menjadi guru sadar namun terkait pada yang bersangkutan meluruskan niat yang kuat. Guru sadar terkait latar depan bukan latar belakang. Bisa jadi keilmuan tidak sesuai tapi karena kesadarannya kemudian yang bersangkutan terus dan menjadi lebih baik.
- Pengetahuan adalah kekuatan, namun yg benar pengetahuan adalah kekuatan saat diterapkan. Semua ilmu akan menjadi nyata saat diaplikasikan bukan di rak buku. Ilmu pengetahuan 10% ide 90% aksi. Aksi inilah yang membuat ilmu menjadi bermanfaat.
- Peraturan yang jelas hendaknya dilaksanakan disekolah. Disekolah peraturan jika dilanggar maka harus ada tindakan tegas dari sekolah. Ketika anak tetap melanggar peraturan, maka Nampak bahwa anak tersebut bermasalah. Perlu dijelaskan lagi peraturan oleh pihak sekolah. Guru lebih tegas lagi agar pembelajaran tetap bisa berjalan sesuai relnya.
- Kelas yang cenderung melawan guru biasanya pola pembelajaran yang diterima menjenuhkan, guru lebih banyak pada titik mengajar, suasana kelas adalah suasana menyelesaikan kurikulum. Umumnya anak akan menerima sesuatu yang diberikan sesuai dengan keinginan. Guru dikelas seperti ini, hendaknya memperbaiki hubungan interpersonal.
- Label adalah bagian dari apresiasi. Salah satu cara mengapresiasi adalah memberi label.
- Tanggapan umum yang diberikan oleh peserta didik terhadap guru yang kemudian menjadi titik tular bagaimana guru itu dibangun disebut persepsi. Jika persepsi buruk dan terbukti maka akan membenarkan dan memperkuat persepsi tersebut. Namun jika persepsi tersebut dilemahkan dengan hal baik yang menjadi lawan dari persepsi tersebut dan membangun persepsi baru tentang siapa sosok itu yang sebenarnya. maka dukungan akan muncul.
- Menguasai emosi mendidik. Apa yang kita yakini itu yang akan terjadi. Kita adalah sebagaimana apa yang ada dipikiran kita. Mulailah menjadi guru sadar. Mengertilah bahwa generasi sekarang berbeda dg generasi kita. Guru hendaknya merubah diri menjadi melayani, menghargai. Tidak ada anak nakal bandel yang ada adalah anak yang kurang mampu menemukan tanda cinta dari orang disekitarnya mencari perhatian.
- Menanggapi anggapan bahwa memperlakukan dan membuat anak terkadang mencintai dan merindukan kita dikira kita tebar pesona, kita harus menyadari bahwa Goal yang kita lakukan tidak bisa membahagiakan semua pihak. Tetaplah menjadi guru yang baik dan hebat.
- Menjadikan pembelajaran tetap menarik dan menyenagkan dari awal sampai akhir diperlukan selingan-selingan seperti game-game atau hal-hal lain.
- Adanya Guru berprestasi tapi peserta didik tidak, atu peserta didik berprestasi guru tidak. Kondisi tersebut tergantung pada menajemen waktu.
- Satu atau dua anak dengan tipe mengganggu biasanya memiliki masalah. Anak yang masa bodoh biasanya memiliki dendam masa lalu. Jika diberi nasihat akan menolak. Dekati dengan bakat yg dimiliki.
BAHAN BACAAN:
Salam blogger!
Wiji Indayati (G8-135)
Mantap
ReplyDelete